• Beranda
  • Penyakit
  • Mudah Menular, Kenali Penyebab dan Gejala Penyakit Campak

Mudah Menular, Kenali Penyebab dan Gejala Penyakit Campak

Mudah Menular, Kenali Penyebab dan Gejala Penyakit Campak
Credit: Freepik. Ilustrasi anak demam akibat campak

Bagikan :


Penyakit campak adalah salah satu penyakit infeksi virus yang mudah menular. Virus campak hidup di selaput lendir yang ada di hidung dan tenggorokan. Virus campak menular dengan cepat melalui percikan air liur ketika orang yang terinfeksi campak bersin, batuk atau bicara. Selain itu virus campak juga dapat menular melalui sentuhan langsung termasuk memegang benda yang sudah terkontaminasi virus.

 

Penyebab Penyakit Campak

Penyakit campak disebabkan oleh infeksi virus dari famili Paramyxovirida. Campak merupakan penyakit yang sangat menular. Jika Anda belum mendapatkan vaksin campak dan berada dalam satu ruangan yang sama dengan orang yang terinfeksi campak maka Anda berisiko tinggi untuk tertular penyakit campak.

Salah satu yang membuat penyakit campak perlu diwaspadai adalah penyakit campak dapat sangat menular di masa 4 hari sebelum munculnya ruam. Hal ini menyebabkan orang tidak menyadari bahwa ia sedang terinfeksi campak dan mudah menularkan campak pada orang lain. Meskipun demikian, Anda tetap perlu waspada karena penyakit campak tetap dapat menular setelah ruam muncul.

Penyakit campak umumnya menyerang anak-anak namun juga dapat menyerang orang dewasa jika belum mendapatkan vaksin atau tinggal di lingkungan yang banyak orang belum mendapatkan vaksin campak. Selain itu, orang yang sering bepergian ke negara berkembang di Afrika dan Asia serta orang yang kekurangan vitamin A juga berisiko mudah tertular penyakit campak. Penyakit campak yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan komplikasi penyakit lainnya seperti infeksi telinga, bronkitis, pneumonia dan ensefalitis.

 

Gejala Penyakit Campak

Dilansir dari WebMD, umumnya gejala penyakit campak baru muncul setelah masa inkubasi, yaitu sekitar 7-14 hari setelah terinfeksi. Tidak ada gejala khas pada campak, namun beberapa gejala yang muncul mirip gejala flu seperti:

  • Demam
  • Batuk kering
  • Pilek
  • Mata merah (konjungtivitis)
  • Badan lemas
  • Hidung tersumbat
  • Muntah
  • Muncul bercak putih di dalam mulut

Setelah mengalami gejala di atas, ruam akan muncul di wajah atau garis rambut lalu menyebar ke leher, badan, kaki dan tangan. Umumnya penyebaran ruam akan diikuti dengan demam tinggi hingga 40 derajat Celcius. Pada tahapan ini Anda masih dapat menularkan campak hingga 4 hari setelah munculnya ruam.

 

Pengobatan Penyakit Campak

Dilansir dari Mayo Clinic, untuk saat ini tidak ada pengobatan khusus mengenai penyakit campak. Pasalnya, penyakit campak merupakan infeksi virus yang dapat sembuh sendiri dan tidak dapat diatasi dengan antibiotik. Umumnya penyakit campak dapat hilang dalam waktu 2-3 minggu dan pengobatan yang diberikan pada penderita campak bertujuan untuk mengurangi keluhan atau gejala yang muncul dan mengurangi tingkat keparahannya.

Beberapa pengobatan campak yang bisa diberikan antara lain:

  • Mengonsumsi banyak cairan
  • Banyak istirahat
  • Minum penurun demam dan pereda nyeri seperti ibuprofen dan paracetamol
  • Memberi tambahan vitamin A

Bagi Anda yang belum pernah mendapat vaksin campak, Anda dapat menerima vaksin campak dalam jangka waktu 72 jam setelah gejala muncul. Pemberian vaksin bertujuan untuk meredakan gejala dan membantu proses penyembuhan.

Pada pasien dengan kondisi daya tahan tubuh lemah, dokter juga dapat memberikan suntikan protein  antibodi. Suntikan sebaiknya diberikan dalam waktu enam hari setelah terpapar virus untuk mencegah keparahan infeksi.

 

Meskipun penyakit campak mudah menular melalui udara dan kontak langsung, namun penyakit campak sebenarnya merupakan penyakit yang bisa dicegah. Beberapa cara pencegahan campak antara lain memberikan vaksin, tidak bersin dan batuk sembarangan serta menghindari orang lain yang bersin atau batuk, rajin menjaga kebersihan dengan mencuci tangan dengan sabun. Apabila Anda mengalami gejala campak maka sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Senin, 17 April 2023 | 01:32